Pencegahan Anemia Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Remaja di SMAN 4 Klaten

  • Esri Rusminingsih Universitas Muhammadiyah Klaten
  • Marwanti Marwanti Universitas Muhammadiyah Klaten
  • Retno Wulan Febriyati Universitas Muhammadiyah Klaten
  • Siti Salasa Universitas Muhammadiyah Klaten
Keywords: anemia, defisiensi zat besi, remaja

Abstract

Anemia merupakan kondisi pada eritrosit dan hemoglobin yang beredar tidak memenuhi kebutuhan oksigen bagi jaringan tubuh. Anemia defisiensi besi (IDA) merupakan penyebab dominan (>60%) anemia secara global. Anemia dikalangan remaja sangat lazim terjadi dinegara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Remaja terutama wanita rentan mengalami anemia defisiensi besi ketika memasuki masa pubertas. Anemia dapat membahayakan percepatan pertumbuhan pubertas, serta mengurangi kapasitas fisik dan fungsi kognitif. Penurunan hemoglobin mengurangi ketersediaan oksigen ke jaringan mengakibatkan penurunan kerja fisik. Defisiensi zat besi akan menyebabkan perubahan fungsi neirotransmitter yang dapat mempengaruhi kognisi. Anemia menyebabkan prestasi sekolah rendah dan gangguan perilaku anak sekolah. Tingginya prevalensi anemia pada remaja disebabkan kurangnya pengetahuan, sikap dan praktik gizi sehat. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk meningkatkan pengetahuan remaja tentang pencegahan Anemia pada di SMKN 4 Klaten. Metode pengabdian masyarakat dilaksanakan dengan memberikan penyuluhan tentang pencegahan Anemia pada Remaja di SMKN 4 Klaten. Pertama peserta diberikan soal pre test tentang pencegahan Anemia, kemudian diberikan penyuluhan meliputi pengertian anemia, tanda dan gejala, penyebab anemia, jenis makanan sumber zat besi, zat yang menghambat penyerapan zat besi, serta vitamin yang meningkatkan penyerapan zat besi. Setelah penyuluhan selesai, peserta diberikan soal post test. Jumlah skor pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan dihitung dengan nilai rata-rata. Kegiatan penyuluhan tentang pencegahan anemia pada remaja diikuti oleh 29 peserta. Rerata hasil pengetahuan sebelum dilakukan penyuluhan adalah 67, setelah penyuluha terjadi peningkatan pengetahuan dengan rata-rata nilai 86,6. Rata-rata peningkatan pengetahuan sebesar 19,3. Peserta mampu menjelaskan kembali tentang tanda-tanada anemia, penyebab anemia, akibat anemia. Peserta aktif dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Pemberian penyuluhan pada remaja efektif dalam meningkatkan pengetahuan remaja tentang pencegahan anemia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abu-Baker, N. N., Eyadat, A. M., & Khamaiseh, A. M. (2021). The impact of nutrition education on knowledge, attitude, and practice regarding iron deficiency anemia among female adolescent students in Jordan. Heliyon, 7(2). https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2021.e06348

Ahankari, A. S., Myles, P. R., Fogarty, A. W., Dixit, J. V., & Tata, L. J. (2017). Prevalence of iron-deficiency anaemia and risk factors in 1010 adolescent girls from rural Maharashtra, India: a cross-sectional survey. Public Health, 142, 159–166. https://doi.org/10.1016/j.puhe.2016.07.010

Andriastuti, M., Ilmana, G., Nawangwulan, S. A., & Kosasih, K. A. (2020). Prevalence of anemia and iron profile among children and adolescent with low socio-economic status. International Journal of Pediatrics and Adolescent Medicine, 7(2), 88–92. https://doi.org/10.1016/j.ijpam.2019.11.001

Campbell, M., Wyszyński, Ł. P., & Stone, R. (2004). Combustion of LPG in a Spark-Ignition Engine. SAE Technical Paper, 2004-01–09. https://doi.org/10.4271/2004-01-0974

Fajriyah M, L. H. F. (2016). Gambaran Tingkat Pengetahuan Tentang Anemia Pada Remaja Putri. Jurnal Ilmu Kesehatan (JIK), 9(1), 1–6.

Kassebaum, N. J. (2016). The Global Burden of Anemia. Hematology/Oncology Clinics, 30(2), 247–308.

Kemenkes. (2018). Hasil Utama RISKESDAS tahun 2018.

Krishnan, V., Zaki, R. A., Nahar, A. M., Jalaludin, M. Y., & Majid, H. A. (2021). The longitudinal relationship between nutritional status and anaemia among Malaysian adolescents. The Lancet Regional Health - Western Pacific, 15, 100228. https://doi.org/10.1016/j.lanwpc.2021.100228

Putri, F. K. (2021). Emo-Demo Pentingnya Zat Besi dan Tablet Tambah Darah. Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat 2021, 130–135.

Setiawan, S. (2009). Gambaran Anemia dan Intelligence Quotient (IQ) Pada Santri Putri Pondok Pesantren Imam. Institutional Repository, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1–5.

Thomas, D., Chandra, J., Sharma, S., Jain, A., & Pemde, H. K. (2015). Determinants of nutritional anemia in adolescents. Indian Pediatrics, 52(10), 867–869. https://doi.org/10.1007/s13312-015-0734-7

Umriaty, U., & Arti, T. D. (2019). Upaya Penurunan Anemia pada Remaja Putri dengan Deteksi Dini dan Suplementasi Zat Besi pada Siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Jurnal Pengabdian Dharma Bakti, 2(2), 51. https://doi.org/10.35842/jpdb.v2i2.90

Wiafe, M. A., Apprey, C., & Annan, R. (2022). Impact of Nutrition Education and Counselling on Nutritional Status and Anaemia Among Early Adolescents: A Randomized Controlled Trial. SSRN Electronic Journal, 31(August 2022), 200182. https://doi.org/10.2139/ssrn.4244883

Published
2023-02-12
How to Cite
Rusminingsih, E., Marwanti, M., Febriyati, R. W., & Salasa, S. (2023). Pencegahan Anemia Sebagai Upaya Peningkatan Kesehatan Remaja di SMAN 4 Klaten. Madaniya, 4(1), 264-269. https://doi.org/10.53696/27214834.384
Section
Artikel